Carrot and stick (also "carrot or stick") is an idiom that refers to a policy of offering a combination of rewards and punishment to induce behavior. It is named in reference to a cart driver dangling a carrot in front of a mule and holding a stick behind it. The mule would move towards the carrot because it wants the reward of food, while also moving away from the stick behind it, since it does not want the punishment of pain, thus drawing the cart. -Wikipedia Free Encyclopedia-
Semester satu akan berakhir dengan dimulainya ulangan umum di bulan Desember 2011 ini. Seperti dalam ulangan harian, Biasanya putri kami akan mengelak dari tugas belajarnya dengan melakukan banyak kegiatan yang tidak perlu untuk menghindari belajar, mulai dari main, nonton tv, bermain ke rumah neneknya, bahkan pergi jalan-jalan. Perhatian istriku yang sebagian besar tertuju pada anak kedua kami dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh putri kami untuk tidak belajar. Pada momen ini, aku bisa menggunakan metode marah-marah atau menggunakan kemucing untuk membantunya belajar lebih tekun, tapi kelak metode ini tidak akan bisa bertahan lama dan memudar pelahan-lahan seiring dengan pertumbuhan usianya.
Anak yang terlalu sering dimarahi dan dipukuli akan terbiasa dengan kehidupan tersebut dan akan menganggap normal kekerasan yang terjadi pada dirinya ataupun kekerasan yang dilakukan dirinya kepada orang lain dan aku bukanlah ayah yang cukup tolol untuk menggunakan metode itu. Iseng-iseng aku mencoba metode carrot and stick yang biasa digunakan oleh banyak perusahaan untuk memacu pegawainya berprestasi. Metode carrot and stick sebenarnya cukup simple dan sangat berguna untuk diterapkan untuk anak-anak kita karena pada umumnya anak-anak kita memiliki hubungan yang jauh lebih dekat dengan kita daripada kolega yang menjadi bawahan di kantor. Intinya ada pada rasa saling percaya antara anak dan ortu, yup konsep memang selamanya mudah dibandingkan dengan praktek, benarkah?.............
Untuk memulai metode ini aku bertanya pada putriku, "yuyu mau apa nanti waktu liburan semester satu?" "mau mainan di funworld 10x", jawabnya. menurutku itu bukan permulaan yang baik karena bermain 10x di funworld tidak akan membuatnya menjadi puas tapi malah menjadi kecanduan main disana. Dengan hati-hati aku mundur dari pertanyaan yang salah itu dan memikirkan strategi lain sementara waktu ulangan umum berdetak semakin dekat. Hari sabtu terakhir sebelum Ulangan Umum yang dimulai hari senin, aku masih belum mendapatkan solusi untuk carrot and stick, bukan karena aku kekurangan ide, tapi karena ide itu lebih banyak disita oleh tempatku bekerja daripada untuk putri kesayanganku itu. Hari itu aku bertekat untuk menyelesaikan masalah ini dan memberikan ketenangan belajar yang tidak perlu dipaksakan kepada putriku.
Kami berdua berjalan-jalan di gramedia dan sepintas terbit ideku untuk melanjutkan negosiasi yang tertunda itu,"coba lihat, bagus sekali pensil pilot ini ya, waaah pensil warnanya juga cakep, penghapus bulat ini juga manis" rayuanku termakan dengan mudah. Yuyu memang tertarik dengan benda-benda sekolah dan akupun mulai bernegosiasi, "yuyu mau semua ini", "mau, beliin dong pi" rajuknya manja. "oooo, bisa aja tapi.....", " tapi apa?" tangkisnya "tapi papi ada permintaan sedikit, gimana? bisa nda?", "apa itu?"tanyanya penuh curiga. "papi mau kamu belajar agar nilai ulangan umum-mu diatas tujuh semua, papi tidak perlu nilai seratus cukup nilai tujuh" kataku. "kalau nilai enam lima, gimana pi?"tanyanya "kalo ada satu yang dapat nilai enam lima, berarti ga jadi beli sayang"tangkisku. "oooo, jadi mesti nilai tujuh semua ya?, kalau tujuh lima?", " kalau tujuh lima ya bagus dong" kataku, "enam delapan?", "nda bisa", "enam sembilan?", "ndaaaa", "ooo harus persis tujuh atau tujuh lebih ya pap?" "yup, baru kamu dapat tiga barang tadi....plus diary cantik ini", "mauuu"rajuknya manja, "oke, belajar dulu dong" jawabku. Hari itu kami tidak berlama-lama di gramedia karena yuyu memintaku pulang lebih awal untuk......belajar, sesampai di rumah perjanjian tersebut kuratifikasi di selembar kertas dan kutanda-tangani untuk disimpan di dompet pensilnya. Pengen tau hasil ujiannya? nda perlu diceritain deh, cukup kuceritakan bahwa disuatu hari sabtu siang yang indah, si kecil yuyu berjalan keluar dari gramedia dengan membawa kantung plastik berlogo gramedia di tangan kanannya.
Om, saya tahu blog ini dari tiktok putri Om. Sehat selalu ya, Om sekeluarga. Aku yakin anak-anak Om akan jadi orang-orang hebat karena punya orang tua yang hebat pula.
ReplyDeleteHai, makasih sudah mampir dan baca blog ini yah, jujur aku masih jauh dr harapan sebagai ortu yg baik, tapi aku tetap berusaha kok, yang penting satu saat ketika kamu jadi ortu mesti inget bahwa anakmu butuh kasih sayang dan perhatianmu
DeleteHuhuuhuu keren banget parentingnya om. Semoga aku bisa jadi orangtua yang keren kayak om di masa depan 🤩
ReplyDeleteHi, bisa kok dan aku yakin kamu akan lebih baik dari aku.
ReplyDelete