"Papi, beliin piano dong, kata miss sekarang belajar pianonya tambah susah dan butuh piano untuk dibuat belajar dirumah loh..."rajuk putri kecilku sepulangnya dari kursus piano yang diikutinya. Waduh, piano bukan barang yang murah bagi keluarga kami, belum lagi keadaan lingkungan rumah kami di Jakarta yang sering diserang dengan "bencana" banjir kiriman dari wilayah tetangga. rasanya aku mulai menyesal memasukkan putri kami ke tempat kursus musik tersebut, sungguh kursus yang mahal.
Iseng-iseng aku mendatangi sebuah toko musik dan bertanya tentang harga piano yang dijual di toko tersebut. harganya masih mahal, tetapi kami masih berkesempatan untuk memilikinya jika kami mencicil alias kredit. hmm....sebenarnya jika dicicil, ringan juga, tapi aku khawatir jika harus membeli piano tersebut langsung, khawatirnya dengan niat putri kecil kecilku, jangan-jangan nanti pianonya dinganggurin? Terbetik ide, kenapa tidak dicoba kesungguhannya? caranya? hmmm aku dapat caranya....
"Yuyu mau punya piano? kalau mau punya piano ada syaratnya, setiap kali kamu dan papi ke toko musik ini, kamu harus mainkan papi "Minuet" dengan piano yang ada di toko ini." Seperti dugaanku, yuyu menyetujuinya, dan akhirnya selama hampir 3 bulan Yuyu dan aku sering datang ke toko tersebut hanya untuk mendengarnya memainkan "minuet", hasilnya ia lulus dalam tes dasar piano-nya karena memainkan minuet dengan nada sempurna.
Piano itu sebenarnya sudah kubeli dan dicicil sebulan sejak kami datang ke toko musik tersebut untuk pertama kalinya, namun yuyu tidak pernah menyadari bahwa piano-nya sudah dibeli karena aku meminta kepada penjualnya untuk tidak mengirimkan piano tersebut sebelum ia lulus tes dasarnya......ah minuet, betapa indah nada itu di telingaku.
No comments:
Post a Comment