Pages

Thursday, May 17, 2012

25 April 2012 -Gmana cara membuatmu mau membaca ya yu? (extended part)-


"There are many little ways to enlarge your child's world. Love of books is the best of all."
~ Jacqueline Kennedy

Pengalaman kami untuk membuat yuyu membaca pada saat ia berusia 3,5 tahun memang mengalami kemajuan, namun kemajuan tersebut tidak menjadikan yuyu sering dan suka membaca. Di usianya yang beranjak ke tujuh tahun, ia tidak lagi suka membaca dan kemampuan membaca-nya masih bersifat standar alias masih tetap malas membaca, meskipun telah mampu membaca. Situasi ini membuatku prihatin dan berpikir untuk terus merangsang yuyu agar mau dan suka membaca. Sebenarnya aku tidak berharap yuyu menjadi kutu buku seperti aku, tetapi setidaknya ia bisa mirip mami-nya yang suka membaca buku jika memang diperlukan. Bagaimanapun, buku merupakan jendela dunia dan dari bukulah seseorang bisa memperoleh pandangan yang luas tentang apa saja yang ia inginkan. Berikut ini beberapa cara yang telah kucoba untuk membuat yuyu mau membaca. 


1. Berlangganan majalah anak-anak 
Siapa yang tidak kenal Bobo? hampir semua anak di Indonesia kenal Bobo. Bagi aku dan istriku, Bobo merupakan majalah anak-anak yang menyertai kami dalam proses menuju dewasa. Latar belakang tersebut menjadikan yuyu kecil telah menjadi sahabat Bobo dimulai dari majalah Bobo Junior dan berlangsung hingga majalah Bobo. Meskipun sering membaca Bobo, tetapi kerap kali ia hanya membaca bagian yang ia senangi dan itupun tidak banyak. Hingga sekarang, majalah Bobo tetap menjadi langganan karena sangat membantu yuyu ketika ia harus menyiapkan pekerjaan kliping sekolah. 


2. Membelikan dan membacakan buku dongeng. 
Salah satu resep agar anak mau membaca adalah menimbulkan keingintahuannya tentang buku. Rasa keingin-tahuan tentang buku bisa dimulai dengan cara sederhana yakni membacakan dongeng sejak anak kita masih kecil. Meskipun kami memulai langkah ini dengan terlambat, tetapi keyakinan bahwa tidak ada sesuatu yang terlambat di dunia ini mendorongku membelikan sebuah buku dongeng yang berisi 365 dongeng. Jadi dalam buku tersebut tersedia begitu banyak dongeng yang bila dibacakan satu dongeng per hari bisa selesai dalam waktu satu tahun. Dalam prakteknya, yuyu kerap meminta kami membacakan dongeng....tetapi rasa ingin tahu untuk membaca tetap tidak tumbuh dalam dirinya, yang tumbuh malah ketergantungan untuk minta dibacakan dongeng :-D 
Meskipun cara ini belum berhasil, kami berdua masih keras kepala memakainya sembari mencari cara lain. Setidaknya investasi buku dongeng ini masih bisa dilanjutkan pada yu el, anak kedua kami.


3. Menawarkan koleksi buku yang disukai
Yuyu suka komik bergambar dan kesempatan ini tidak ku sia-siakan. Aku mengajaknya untuk mengoleksi buku komik yang ia sukai, tentunya buku komik yang dipilih sesuai dengan standar yang kita sepakati bersama. Yuyu dan aku memutuskan untuk mengoleksi komik smurf. Menyadari kesempatan untuk membuat yuyu membaca telah datang didepan mata, dengan tidak tanggung-tanggung aku memesan tiga buku komik Smurf langsung sebagai investasi awal dan mengajaknya membaca. Rasanya senang ketika melihat ia menikmati bacaan komik smurf sembari aku juga ikutan membaca komik tersebut. Waktu aku membaca komik smurf, timbul perasaan janggal......aku kesulitan untuk mengartikan arti kata "smurf" seperti contoh; papa smurf men-smurf-kan tulisan yang telah di-smurf oleh smurf penyair. Alamak, jika aku saja kesulitan untuk mengartikan kata "smurf", apalagi yuyu? Benar saja, tak lama setelah satu buku dibaca, ia mulai bertanya tentang arti kata "smurf" di dalam komik smurf, hasilnya menjadi jelas, buku smurf tidak laku lagi untuk dibaca, karena kami sama-sama kesulitan mengartikan arti kata "smurf" secara keseluruhan dalam komik tersebut.


4. Membaca ayat Alkitab saat teduh
Istriku dalam kesehariannya sering melakukan saat teduh, salah satu kegiatan dimana seseorang melakukan kontak dengan sang Pencipta melalui keyakinannya yang dalam hal ini adalah Kristen. Secara tidak sengaja, yuyu ikut bergabung dengan maminya berdua untuk melakukan saat teduh dan ketika memasuki fase membaca Alkitab, yuyu dengan senang hati dan antusias membacakan ayat-ayat yang ada di Alkitab. 


Bagi kami, membaca ayat alkitab disaat teduh itu merupakan salah satu titik terang untuk menumbuhkan minat membacanya. Aku sadar, ternyata selama ini usaha kami untuk menumbuhkan minat yuyu untuk membaca hanya bertumpu pada bagaimana mengupayakan bacaan yang disenangi olehnya tanpa melihat kenyataan bahwa sebenarnya yuyu ingin membaca bersama-sama dibarengi oleh kami sebagai orang tuanya. Sekali lagi kami belajar, bahwa menyayangi anak-anak bukanlah dengan menyediakan materi yang berlebihan, tetapi lebih banyak bertumpu pada penyediaan waktu yang berkualitas untuk bersama-sama melakukan pekerjaan yang mereka senangi. 


Sekali lagi papi melakukan kesalahan dan belajar dari kenyataan yang sederhana dalam kehidupan ini......terima kasih yuyu telah mengingatkan papi.....

No comments:

Post a Comment